Jadi Lokus Cegah Stunting, Sergai Gelar Reviu Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting
Sebagai upaya dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan dan penanggulangan Stunting sebagai daerah lokus Stunting Tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) menggelar Kegiatan Reviu Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting, di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, Selasa (21/12/2021).
Kegiatan ini membahas tentang tumbuh kembang anak dan dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Nina Deliana S.Sos, M.Si, Asisten Admum Ir H Kaharuddin, MM, Tenaga Ahli Bangda Regional I, Gayu Tri Ulfayani, Kepala Bappeda Rusmiani Purba, SP, M.Si, Kadis Kesehatan Selamet Hartono, SKM, MKM beserta jajaran, Staf Ahli Bupati Ir Prihatina, M.Si, Camat dan Kepala Puskesmas se Sergai.
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, Bupati Sergai H Darma Wijaya menyampaikan bahwa kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang. Kesehatan seringkali menjadi dampak dari berbagai permasalahan yang dialami individu dan lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, kesehatan itu merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu dalam hidup.
“Saat ini Stunting menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia,” kata Bupati.
Bupati Darma Wijaya merinci, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi stunting di indonesia berada di angka 30,8%. Angka ini menurun dari 37,2% Riskesdas tahun 2013. Menurut Riskasdes Tahun 2018 di Sumatera Utara (Sumut) ditemukan 32,4% balita stunting dan untuk Kabupaten Sergai ditemukan ada 30%. Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sergai dari sasaran balita tahun 2021 sebesar 51.295 jiwa ada 241 balita dengan status yang sangat pendek dan 440 balita dengan status pendek. Dari jumlah tersebut ada 681 (1,3%) balita stunting.
“Dalam kurun waktu setahun ini Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat telah menyelesaikan 8 aksi integrasi dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting. Hal ini perlu adanya penilaian terhadap pelaksanaan 8 aksi tersebut yang di lakukan oleh Pemkab Sergai terhadap kinerja pelaksanaan program dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting,” ungkap Bupati.
Bupati berharap dalam penilaian ini, kita dapat membandingkan antara rencana dan realisasi capaian, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pencapaian target kinerja serta merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai pada tahun berikutnya, pungkas Bupati.
Sebelumnya Kadis Kesehatan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, dr Roma Dame Uli Pasaribu menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, 8 aksi integrasi dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting di Sergai mendapat penilaian oleh Pemkab Sergai.
Kegiatan ini juga di ikuti oleh seluruh lintas sektor terkait dalam review kinerja tahunan aksi integrasi stuting baik dari OPD terkait, Camat, Kepala Puskesmas dan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas. Melalui kegiatan ini semoga menjadi masukan dalam pelaksanaan analisis situasi untuk menyusun rencana kegiatan pada tahun berikutnya.
Sedangkan jumlah pesertanya sebanyak 93 orang yang berasal dari OPD terkait, 17 kecamatan dan 20 puskesmas. Dan anggaran penyelenggara kegiatan ini bersumber dari DAK non fisik Kabupaten Sergai tahun 2021, pungkasnya.